Kevin Aluwi Pendiri Gojek yang Berperan Aktif Kembangkan Bisnis Rintisan
Nama Kevin Aluwi memang tidak sepopuler pendiri Gojek Nadiem Makarim. Namun pada kenyataannya, sosok pria tersebut memiliki andil besar dalam kemajuan Gojek. Kevin Aluwi lahir di Jakarta pada tanggal 1 September 1986. Ia adalah salah satu pendiri Gojek selain Nadiem Makarim. Setelah Nadiem Makarim pamit dari Gojek, perlahan nama Kevin terdengar dan semakin diperhitungkan saat Ia mengambil peran yang sebelumnya diemban oleh Nadiem. Setelah Nadiem Makarim diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kevin mulai diberi kekuasaan untuk menjadi Co-CEO menggantikan Nadiem Makarim.
Kevin menjadi salah satu orang yang turut memberikan andil besar dan juga warna yang berbeda di dalam industri telekomunikasi, khususnya untuk bisnis startup. Dari bisnis yang kaya akan ide dan inovasi itulah yang bisa memberi solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi oleh konsumen.
c. Selalu Semangat dan Gigih
Tanpa adanya keraguan, Anthony Tan pun mendatangi sendiri sejumlah tempat yang menjadi pangkalan dalam rangka memperkenalkan aplikasi yang dibuatnya kepada para sopir transportasi. Dia pergi menuju mall, pom bensin, bandara, dan tempat pangkalan lainnya guna memberikan pemahaman kepada sopir mengenai pentingnya teknologi di masa yang akan datang.
Tidak hanya itu saja, di awal mula Anthony Tan memulai perjalanan bisnisnya, dia juga pernah merasakan rasanya menjadi seorang admin call center. Hal itu sengaja dilakukan supaya dapat memberikan pemahaman secara langsung mengenai berbagai persoalan yang terjadi di lapangan. Dengan kritik dan saran yang diberikan oleh seorang pengemudi maupun pelanggan, Anthony Tan kini menjadi paham mengenai bagaimana cara memperbaiki bisnis yang dimilikinya agar dapat lebih baik lagi.
e. Layanan Grab Hingga Sekarang Ini
Sampai sekarang ini, Grab sudah menjadi salah satu layanan jasa transportasi online terbaik dan selalu melakukan inovasi dengan memberikan berbagai layanan terbarunya. Contoh layanan dari Grab seperti Grab Express, Grab Car, Grab Bike, Grab Food, Grab Taxi, dan layanan lainnya.
Grab telah menjangkau hampir semua negara di Asia Tenggara, menjadikan Grab sebagai perusahaan Decacorn pertama di Asia Tenggara dengan basis digital. Perkembangan Grab ini pun tidak terlepas dari pelayanan terbaiknya yang selalu diberikan oleh Grab bagi pelanggan atau mitra yang bekerjasama dengannya.
Anthony Tan sebagai seorang pendiri Grab mengatakan bahwa fokus utamanya sekarang ini yaitu mengembangkan jangkauan Grab. Khususnya yang berada di wilayah Asia, Anthony Tan belum memiliki niatan untuk menargetkan pasar yang lebih besar lagi, misalnya wilayah Eropa. Terlepas dari hal itu, saat ini Grab telah menjadi salah satu perusahaan terbesar yang hampir dikenal oleh semua orang yang berada di Asia.
b. Berani Mengambil Segala Resiko
Berani untuk mengambil segala resiko bukanlah persoalan yang mudah. Sebab Anda dituntut untuk meninggalkan sesuatu yang Anda miliki demi melakukan segala sesuatu hal yang belum pasti.
Akan tetapi, tanpa adanya keraguan Anthony Tan pun memutuskan untuk bisa terlepas dari bayang-bayang keluarganya dan mendirikan perusahaan sendiri. Sebelum memulai bisnisnya, sebetulnya Anthony Tan telah mengetahui apa saja resiko dan tantangan yang akan dihadapi nantinya.
Memperkenalkan teknologi baru kepada kalangan sopir merupakan suatu hal yang tidak mudah kala itu. Karena, mungkin saja mereka akan menolak untuk ikut serta sebab tidak mengetahui bagaimana cara untuk menjalankan aplikasi tersebut.
Meskipun begitu, semua itu tak membuat Anthony Tan merasa putus asa dan berhenti melangkah. Dirinya justru mempunyai keyakinan yang sangat besar bahwa bisnisnya tersebut akan benar-benar dapat berjalan.
b. Berani Mengambil Segala Resiko
Berani untuk mengambil segala resiko bukanlah persoalan yang mudah. Sebab Anda dituntut untuk meninggalkan sesuatu yang Anda miliki demi melakukan segala sesuatu hal yang belum pasti.
Akan tetapi, tanpa adanya keraguan Anthony Tan pun memutuskan untuk bisa terlepas dari bayang-bayang keluarganya dan mendirikan perusahaan sendiri. Sebelum memulai bisnisnya, sebetulnya Anthony Tan telah mengetahui apa saja resiko dan tantangan yang akan dihadapi nantinya.
Memperkenalkan teknologi baru kepada kalangan sopir merupakan suatu hal yang tidak mudah kala itu. Karena, mungkin saja mereka akan menolak untuk ikut serta sebab tidak mengetahui bagaimana cara untuk menjalankan aplikasi tersebut.
Meskipun begitu, semua itu tak membuat Anthony Tan merasa putus asa dan berhenti melangkah. Dirinya justru mempunyai keyakinan yang sangat besar bahwa bisnisnya tersebut akan benar-benar dapat berjalan.
Cerita Dari Ide Bisnis GO-JEK
Ide bisnis dari layanan transportasi Gojek awalnya Nadiem peroleh saat berdiskusi dengan tukang ojek langganannya. Nadiem sendiri jarang menggunakan mobilnya karena mobilitasnya yang cukup tinggi. Sehingga Ia kerap atau hampir setiap hari menggunakan tukang ojek untuk mengantarkan ke tempat kerjanya supaya dapat menembus kemacetan Jakarta. Pada saat itu, Nadiem masih bekerja sebagai Chief Innovation Officer Kartuku dan Co-Founder dan juga Managing Editor Zalora Indonesia. Dari perbincangan Nadiem dengan tukang ojek langganannya, Ia mulai menemukan kenyataan bahwa sebagian besar tukang ojek banyak menghabiskan waktu untuk menunggu para pelanggan saja. Bahkan sangat sulit untuk menemukan pelanggan yang mau menggunakan jasanya. Padahal kenyataannya, tukang ojek tersebut akan memperoleh pendapatan yang cukup apabila mereka bisa mempunyai banyak penumpang.
Akan tetapi, Nadiem Makarim melihat bahwa ketersediaan jenis transportasi yang satu ini tidak terlalu banyak dibandingkan dengan jenis transportasi lainnya. Dengan begitu, kerap kali cukup susah untuk dicari. Nadiem Makarim memiliki keinginan untuk menyediakan transportasi ojek dimana saja dan kapan saja saat dibutuhkan. Apabila dilihat dari sisi kemacetan Jakarta yang semakin parah, pastinya akan sangat dibutuhkan layanan transportasi yang cepat dan pengiriman yang cepat supaya bisa membantu masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Dari permasalahan itulah Nadiem melihat peluang dalam membuat sebuah layanan yang dapat menghubungkan antara pengemudi ojek dan para penumpang.
Kunci Keberhasilan Menurut Pendiri Grab, Anthony Tan
Terdapat 5 hal yang dapat menjadikan Anthony Tan meraih keberhasilan dan Anda dapat mencontohnya untuk bisa meraih keberhasilan dengan versi Anda sendiri. 5 kunci keberhasilan menurut pendiri Grab, Anthony Tan ini diantaranya sebagai berikut:
d. Grab Mulai Masuk Ke Indonesia
Beberapa tahun terakhir ini Grab sangat berambisi untuk memberikan layanan jasa di semua wilayah Asia. Negara Indonesia sendiri merupakan salah satu tujuan paling utama dari perusahaan transportasi ini. Grab berhasil masuk ke wilayah Indonesia pada pertengahan tahun 2014 lalu.
Meskipun kedatangannya membawa pro dan kontra, tetapi kenyataannya Grab kini telah mampu diterima secara baik oleh warga negara Indonesia. Tak hanya itu saja, para pelaku usaha dalam negeri pun saat ini telah banyak melakukan kerjasama dengan Grab. Dengan adanya transportasi online bernama Grab ini diharapkan dapat menjadikan perkembangan ekonomi masyarakat menjadi semakin pesat.
b. Berubah Nama Dari Myteksi Menjadi Grab
Anthony Tan pun berulang-ulang mengubah nama perusahaan transportasi online miliknya, awal mulanya bernama Myteksi, berubah menjadi Grab Taxi, dan hingga akhirnya berganti nama menjadi nama Grab saja. Di tahun 2012, perusahaan ini pun mulai dibangun dengan lebih serius lagi. Dengan markasnya yang berada di negara Singapura menjadikan Grab lebih cepat dikenal oleh banyak orang.
Melihat perkembangan yang cukup pesat dari Grab tersebut membuat pendiri Grab yakni Anthony Tan pun memiliki keinginan untuk menambah pendanaan dari luar. Lalu, sebuah perusahaan luar yang berasal dari negara Singapura bernama Vertex Venture Holdings memberikan pendanaan sampai mencapai 10 juta dollar untuk melakukan pengembangan Grab sebagai Decacorn.
Menyusul pendanaan tersebut, kemudian bermunculan banyak perusahaan permodalan yang ingin ikut serta di dalamnya. Contohnya dana sebanyak 15 juta dollar dari GGV Capital dari Tiongkok, lalu Tiger Global asal Amerika yang mendanai sebanyak 65 juta dollar, dan penambahan modal besar sebanyak 250 juta dollar dari Softbank Corp.
Nah, itulah sejarah awal mula pertama kali perusahaan Grab didirikan. Anthony Tan sebagai seorang pendiri Grab selalu melakukan inovasi dalam penyediaan layanan yang lebih baik lagi.
Pastinya keberhasilan Grab sekarang ini tidak terlepas dari proses perkembangan yang cukup lama di bidang layanan transportasi online. Berikut ini terdapat perkembangan Grab yang perlu untuk Anda ketahuinya, diantaranya seperti:
e. Belajar Dari Setiap Kesalahan
Anthony Tan mengakui bahwa tidak selamanya bisnis Grab yang dimilikinya berjalan lancar tanpa halangan maupun rintangan apapun. Karena pada tahun 2013, saat Grab mulai keluar dari Malaysia dan hendak masuk ke wilayah Manila, Filipina. Dia mengatakan bahwa manajemen dan perencanaan yang tidak baik menjadikan bisnisnya tidak dapat berjalan dengan baik di sana.
Bahkan, pernah terjadi sebuah kesalahpahaman yang mengakibatkan gaji dari semua sopir tidak dibayarkan selama 1 bulan. Akan tetapi, kejadian itu selalu mengingatkan Anthony Tan dan menjadikan Anthony Tan sebagai sebuah pembelajaran sampai saat ini. Menurut Anthony Tan, hal seperti itu adalah pengingat yang dapat membangun Anthony Tan menjadi seorang yang tidak cepat merasa puas terhadap apa yang telah dicapainya.
Demikian pembahasan mengenai Grab mulai dari profil pendiri Grab, sejarah berdirinya Grab, berkembangnya Grab, hingga kunci kesuksesan menurut pendiri Grab yakni Anthony Tan. Semoga pemahaman diatas dapat memberikan wawasan pengetahuan dan dapat Anda terapkan supaya bisa bermanfaat bagi Anda.
Pendiri Grab – Mengenal Siapa Pendiri Grab dan Perkembangannya – Grab adalah salah satu perusahaan transportasi online terbesar yang ada hingga sekarang ini, dimana Grab telah beroperasi di sejumlah negara di Asia Tenggara, misalnya negara Singapura, Indonesia, dan negara asia lainnya. Dibalik keberhasilan Grab ini tentunya terdapat sosok pendiri Grab yang sangat luar biasa.
Anthony Tan merupakan seorang nama dibalik keberhasilan dari layanan jasa transportasi online bernama Grab. Anthony mendirikan sebuah jasa transportasi online dengan tujuan supaya masyarakat dapat mempermudah segala hal secara cepat dan mudah. Saat ini, Grab sendiri mempunyai sejumlah layanan, mulai dari Grab Express, Grab Car, Grab Bike, Grab Food, Grab Taxi, dan layanan jasa lainnya.
Guna mengetahui secara lengkap mengenai Grab, berikut ini terdapat pembahasan lengkap mengenai Grab mulai dari profil pendiri Grab, sejarah berdirinya Grab, berkembangnya Grab, hingga kunci kesuksesan menurut pendiri Grab yakni Anthony Tan. Penasaran apa saja? Mari perhatikan pembahasan lengkap dibawah ini.
Grab didirikan oleh seorang pria kelahiran Malaysia bernama Anthony Tan. Sosok Anthony ini berasal dari keturunan Tionghoa. Ayah, dan Ibu Anthony Tan adalah seorang pebisnis sukses di negara asalnya yaitu Malaysia. Bahkan di tahun 2015, ayah Anthony pun berhasil menjadi salah satu deretan orang paling kaya di negara Malaysia.
Anthony Tan merupakan seorang lulusan dari Universitas ternama bernama Harvard School dengan gelar yang diperoleh nya di tahun 2011 sebagai master. Pria keturunan tionghoa ini memiliki keinginan untuk membangun sebuah bisnis di bidang taxi. Hingga akhirnya keinginannya tersebut tercetus sebab riwayat kakeknya yang sukses dalam membangun bisnis taxi di negara Malaysia saat itu.
Kemudian, di usia Anthony Tan yang masih mudah yakni berumur 30 tahun, Anthony berhasil membangun sebuah bisnis barunya bernama Grab. Hal itu terbukti saat di umurnya yang ke-38 tahun, Grab telah menjadi layanan jasa transportasi online yang sangat sukses dan hampir saja tersedia di semua negara yang ada di Asia Tenggara.